Settlement Adalah – Dalam dunia bisnis dan keuangan, terutama yang berhubungan dengan transaksi pembayaran, istilah settlement sering muncul. Proses ini berperan penting untuk memastikan transaksi benar-benar terselesaikan dan dana sampai ke tangan yang tepat. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan settlement? Bagaimana proses ini bekerja di balik layar?
Artikel ini akan membahas lengkap tentang settlement — mulai dari asal kata, definisi teknis, hingga bagaimana settlement berperan di berbagai industri seperti perbankan, e-commerce, dan fintech.
Definisi Settlement
Kata “settlement” berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti “penyelesaian” atau “pemukiman”. Dalam konteks keuangan, settlement merujuk pada penyelesaian akhir dari suatu transaksi — di mana kewajiban finansial antara dua pihak diselesaikan, baik dalam bentuk uang, aset, atau sekuritas.
Secara lebih teknis, settlement adalah proses akhir dalam sebuah transaksi di mana dana berpindah dari pihak pembeli ke pihak penjual atau merchant. Dalam dunia pembayaran, settlement memastikan bahwa uang yang dibayarkan oleh pelanggan benar-benar sampai ke rekening penjual setelah melalui berbagai tahapan verifikasi dan pemrosesan.
Jenis-Jenis Settlement
Dalam konteks keuangan, settlement adalah proses penyelesaian transaksi, di mana aset atau dana berpindah dari satu pihak ke pihak lain sesuai dengan perjanjian transaksi. Jenis-jenis settlement yang umum dikenal meliputi:
1. Gross Settlement
Gross settlement adalah proses penyelesaian transaksi secara individual dan langsung, tanpa penggabungan atau pengurangan nilai transaksi lainnya. Setiap transaksi diselesaikan secara penuh (bruto) satu per satu. Contoh paling umum adalah Real-Time Gross Settlement (RTGS), yang digunakan untuk pembayaran besar dan penting dalam sistem perbankan. RTGS memastikan bahwa setiap transaksi diselesaikan secara real-time dan final.
2. Net Settlement
Net settlement adalah proses di mana beberapa transaksi digabungkan, dan hanya selisih (net) antara kewajiban dan hak yang diselesaikan. Sistem ini sering digunakan untuk mengurangi jumlah transfer dana yang diperlukan dalam sistem pembayaran. Contohnya adalah sistem kliring bank, di mana banyak transaksi dihitung bersama dan hanya saldo akhir yang diselesaikan.
3. Physical Settlement
Physical settlement terjadi ketika aset fisik, seperti komoditas atau saham, benar-benar dipindahkan dari penjual ke pembeli sebagai bagian dari penyelesaian transaksi. Jenis ini sering digunakan dalam kontrak berjangka (futures) atau perdagangan saham.
4. Cash Settlement
Cash settlement adalah bentuk penyelesaian di mana tidak ada aset fisik yang dipindahkan; sebagai gantinya, pihak yang berkewajiban membayar sejumlah uang tunai berdasarkan nilai aset pada waktu tertentu. Cash settlement sering digunakan dalam pasar derivatif, seperti opsi atau kontrak berjangka.
5. Bilateral Settlement
Bilateral settlement terjadi ketika transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara. Kedua pihak menyelesaikan kewajiban mereka secara langsung sesuai dengan kesepakatan. Contohnya adalah perdagangan over-the-counter (OTC), di mana pembeli dan penjual bertransaksi secara langsung.
6. Multilateral Settlement
Multilateral settlement melibatkan lebih dari dua pihak dalam proses penyelesaian transaksi. Biasanya terjadi dalam sistem pembayaran atau pasar keuangan besar, seperti bursa saham, di mana banyak peserta terlibat, dan lembaga kliring bertindak sebagai perantara untuk menyederhanakan proses.

Proses & Contoh Settlement
Bayangkan seorang remaja bernama Raka sedang mampir ke kafe favoritnya sepulang sekolah. Ia memesan minuman dan camilan ringan. Setelah pesanannya siap, Raka menuju kasir untuk membayar.
1️⃣ Proses Transaksi:
Raka memilih membayar menggunakan QRIS yang tersedia di meja kasir. Ia membuka aplikasi mobile banking miliknya, memindai kode QR, lalu memasukkan nominal sesuai tagihan. Dalam hitungan detik, muncul notifikasi pembayaran berhasil.
2️⃣ Bukti Transaksi:
Kasir langsung menerima notifikasi dari sistem pembayaran dan mencetak struk sebagai bukti transaksi. Raka pun menerima pesanannya dan duduk santai menikmati camilan. Namun, meski pembayaran sudah sukses di mata pelanggan, proses di belakang layar masih berlanjut.
3️⃣ Proses Settlement Dimulai:
Dana dari rekening Raka sebenarnya belum langsung masuk ke rekening kafe. Penyedia layanan pembayaran menahan dana terlebih dahulu untuk proses rekonsiliasi dan verifikasi. Kafe ini memiliki jadwal settlement T+1, yang berarti dana akan dikirim ke rekening bisnis pemilik kafe pada hari berikutnya.
4️⃣ Settlement Selesai:
Keesokan harinya, pemilik kafe mengecek mutasi rekening dan memastikan dana dari transaksi Raka telah masuk. Barulah transaksi tersebut benar-benar dianggap selesai atau settled.
Dimana Saja Settlement Berperan Penting?
Settlement bukan hanya soal memastikan uang berpindah tangan. Di berbagai industri, proses ini menjadi elemen krusial yang menjaga kelancaran transaksi, memastikan dana sampai ke pihak yang berhak, dan memberikan kepastian bagi semua pihak yang terlibat. Dari transaksi harian hingga investasi besar, settlement memastikan setiap proses pembayaran berjalan aman, akurat, dan sesuai waktu yang diharapkan. Berikut beberapa industri utama yang sangat bergantung pada settlement:
Travel & Hospitality
Hotel, maskapai, dan platform booking mengandalkan settlement untuk memproses pembayaran dari pelanggan ke penyedia layanan. Ini memastikan pembayaran kamar, tiket, atau reservasi lainnya masuk ke pihak yang tepat tanpa ada kendala.
Mesin EDC (Electronic Data Capture)
Setiap kali pelanggan membayar menggunakan kartu debit/kredit di mesin EDC, settlement memastikan dana berpindah dari bank pelanggan ke rekening merchant, memastikan penjual menerima pembayaran yang sah.
Perbankan
Dalam transfer antar bank, settlement memastikan dana benar-benar sampai ke penerima setelah proses verifikasi. Ini menghindari risiko kesalahan transfer atau dana tertahan di tengah proses.
E-commerce
Marketplace dan toko online mengandalkan settlement untuk mendistribusikan dana ke penjual setelah pembayaran dikonfirmasi, memastikan penjual mendapatkan haknya dan pembeli merasa aman bertransaksi.
Payment Gateway & Fintech
Startup fintech seperti e-wallet dan payment gateway memanfaatkan settlement agar dana dari pengguna bisa masuk ke rekening merchant dengan cepat dan aman. Ini memungkinkan bisnis online, aplikasi layanan, hingga platform subscription berjalan lancar.
Pasar Saham
Dalam dunia investasi, settlement memastikan saham berpindah ke pembeli dan dana ke penjual setelah transaksi selesai, menjaga integritas dan kepercayaan dalam pasar modal.

Kelola Pembayaran Lebih Mudah, Arus Kas Lebih Lancar! Dengan DOKU Settlement, Dana Masuk Tepat Waktu, Bisnis Pun Makin Gencar.
Di tahun 2025, pelanggan semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Faktanya, 67% orang Indonesia kini lebih memilih bertransaksi secara cashless karena alasan kemudahan dan keamanan (Visa Study).
DOKU yang telah tercatat lebih dari 150.000 merchant korporat dari lintas industri telah menggunakan layanan payment gateway DOKU, termasuk diantaranya Google, Garuda, Prudential, dan Traveloka.
DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank, E-wallet, PayLater, Direct Debit, Digital Banking, QRIS, hingga OTC (Over The Counter), di mana pelanggan bisa melunasi pembeliannya melalui transaksi tunai di gerai minimarket dengan menggunakan kode tertentu.
DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yaitu untuk payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS.
Skema Settlement DOKU: Fleksibel Sesuai Kebutuhan Bisnis Anda
DOKU menawarkan dua skema settlement yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda:
- Aggregator Settlement: Dana dari transaksi akan dikumpulkan terlebih dahulu oleh DOKU, lalu diteruskan ke rekening bank merchant sesuai jadwal settlement yang ditentukan oleh DOKU.
- Direct Settlement: Dana akan langsung ditransfer dari bank atau kanal pembayaran ke rekening merchant. Periode settlement ditentukan oleh bank atau kanal pembayaran tersebut.
Berikut adalah tabel periode settlement untuk skema Aggregator berdasarkan setiap metode pembayaran dan kanal pembayaran
Metode Pembayaran | Kanal Pembayaran / Bank Penerima | Periode Settlement (Hari Kerja) |
Kartu Kredit | BRI, BNI, Bank Mandiri | T+3 |
Virtual Account | BCA | T+2 |
Bank lainnya | T+1 | |
e-Wallet | OVO, ShopeePay, LinkAja | T+2 |
DOKU Wallet | T+1 | |
QR Code | QRIS | T+1 |
Paylater | Akulaku, Indodana, BRI Ceria | T+2 |
Kredivo | Selasa & Jumat | |
Convenience Store | Alfa Group, Indomaret | T+4 |
Direct Debit | BRI, CIMB | T+2 |
Digital Banking | Jenius Pay | T+2 |
Hubungi kami
Sales kami siap memberikan informasi lebih lanjut di sini, atau langsung daftar di sini untuk mulai menawarkan berbagai opsi pembayaran kepada pelanggan Anda!