Sebelum Berjualan, Ikuti 7 Cara Menentukan Harga Jual Ini!

cara menentukan harga jual

Sebelum memasarkan produk, tentukan dulu harga jualnya agar tidak rugi. Dapatkan info lengkap tentang cara menentukan harga jual produk di sini!

Ketika kamu memulai usaha, khususnya jual beli, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah menentukan harga jual. Agar tidak merugi dan usaha bisa berkembang, kamu perlu tahu cara menentukan harga jual dengan tepat. 

Penentuan harga jual ini juga tidak boleh kamu lakukan dengan asal. Ada beberapa faktor yang mendasari mulai dari biaya yang dikeluarkan saat produksi, harga pasaran, dan lain sebagainya. 

Read More: 10 Benda yang Wajib Ada di Setiap Usaha Fotocopy

Nah, berikut ini kami akan menjelaskan beberapa cara menentukan harga jual yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan profit dan kepuasan pelanggan:

1. Biaya Produksi

Cara pertama untuk menentukan harga jual ini dikenal dengan istilah cost based pricing dan mungkin paling banyak digunakan oleh penjual di luar sana. Penentuan harganya cukup sederhana yakni berdasarkan biaya yang dikeluarkan ditambah profit yang diinginkan. 

Meskipun terlihat sederhana, perhitungannya tidak bisa kamu lakukan dengan asal. Pastikan kamu mencatat semua biaya produksi agar perhitungannya tepat.  Lalu apa saja biaya yang masuk? 

Bahan-bahan untuk membuat produk, gaji karyawan, biaya listrik, biaya transportasi, hingga iklan dan promosi harus masuk daftar.  Setelah mendapat total biaya produksi, selanjutnya kamu perlu menentukan persentase keuntungan yang diinginkan. Margin keuntungan ini tentunya berbeda tergantung jenis produk dan target pemasaran. 

Bagaimana jika kamu berperan sebagai reseller? Mudah saja, kamu hanya perlu menjumlahkan harga beli dan keuntungan yang diinginkan. 

Perhitungan menggunakan cara ini memang terbilang mudah. Sayangnya, cara ini tidak mempertimbangkan faktor kompetisi harga di pasar dan demand dari pelanggan. 

2. Harga Kompetitor

Cara kedua ini lebih cenderung fokus pada harga produk dari para pesaing di pasar yang sama. Namun, kamu perlu meluangkan waktu untuk riset pasar. 

Selain itu, proses perhitungan metode competition based pricing ini lebih mudah untuk menentukan harga jual. Alasannya, kamu sudah punya patokan harga yakni harga dari pesaing. 

Patokan di sini artinya hanya sebagai acuan dan bukan berarti kamu harus menggunakan harga yang sama. Sebaliknya, kamu boleh memberikan harga lebih rendah atau tinggi sesuai dengan kualitas produk. 

Misalkan, produk yang kamu jual menawarkan packaging lebih menarik dengan material ramah lingkungan. Ini bisa jadi elemen tambahan untuk menambah harga jual. 

Sebaliknya, ketika kamu menggunakan bahan yang lebih terjangkau tapi kualitasnya tidak beda jauh dengan pesaing, ini bisa membuat harga jual lebih murah.  Pelanggan tentu lebih suka mendapat harga produk terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah, kan? 

3. Persepsi Pelanggan

Customer based pricing ini adalah cara menentukan harga jual berdasarkan persepsi pelanggan. Artinya apa? 

Harga jual produkmu dibuat sesuai dengan persepsi pelanggan. Caranya, perusahaan perlu melakukan survei pelanggan agar bisa tahu persepsi mereka. 

Survei yang dilakukan bisa melalui wawancara atau mengisi kuesioner. Proses survei bisa memakan waktu yang tidak sedikit dan sayangnya hasil survei juga bisa tidak akurat. 

Selain itu, jika kamu menggunakan metode ini maka artinya biaya produksi bisa diabaikan. Kamu juga tidak akan fokus pada harga kompetisi di pasaran. 

4. Harga Margin

Cara menentukan harga jual produk lain yang bisa kamu pertimbangkan adalah berdasarkan harga margin. Perhitungan dari cara menentukan harga jual ini akan melibatkan biaya produksi dan juga perkiraan keuntungan yang ingin kamu dapatkan. 

Sebagai contoh, kamu membuat makanan A dengan modal Rp100.000 dan ingin mendapatkan keuntungan 30%.

Maka, perhitungannya, 30% dari modal adalah Rp30.000 sehingga marginnya bisa kamu hitung dari:

Harga Jual – Biaya Produksi / Harga Jual

Margin= (Rp130.000 – Rp100.000) / Rp130.000

= Rp30.000 / Rp130.000

= 0.23 atau 23%

Bagaimana? Perhitungannya mudah bukan? 

Kemudahan perhitungan harga jual menggunakan harga margin membuat metode ini cukup populer. Bahkan tidak sedikit penjual kecil di pasar menggunakan perhitungan ini, lho

5. Harga Keystone

cara menentukan harga jual selanjutnya bisa kamu lakukan dengan harga keystone. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa metode ini sama dengan mark up harga. Padahal, keduanya berbeda, lho. 

Harga keystone sendiri perhitungannya hanya dengan menjumlahkan 2 kali harga grosir atau harga perolehan barang. Sementara itu, harga mark up peningkatannya bisa mencapai 100%.

Sektor retail, khususnya departemen store, banyak menggunakan metode ini untuk menentukan harga jual. Alasannya, mereka cukup sering mengalami retur karena barang tidak laku sehingga stok melimpah. 

Namun, metode ini kurang cocok untuk sektor lain. Kenapa?  Menjual barang dengan harga standar saja terkadang cukup sulit. Apalagi jika kamu harus menjualnya dengan harga dua kali lipat. 

Jika memang ingin menerapkan metode ini, kamu perlu produk yang benar-benar berkualitas. Selain itu, pelanggan yang kamu miliki juga harus loyal. 

Saat pelanggan loyal, perubahan harga sering kali tidak menjadi masalah. Namun, kembali lagi, harga yang tidak wajar bisa saja memicu kontroversi. Apalagi saat ini segala sesuatu sangat mudah menjadi viral. 

Sebagai pemilik usaha, kamu perlu mempertimbangkan faktor ini juga ya! 

6. Penilaian Pelanggan

Beberapa orang menganggap cara menentukan harga jual ini sama dengan persepsi pelanggan karena menggunakan survei. Namun, kedua cara menentukan harga jual tersebut menerapkan pelaksanaan serta segmen produk berbeda. Jika persepsi pelanggan fokus pada pertanyaan terkait produk, penilaian pelanggan lebih cenderung ke faktor harga. 

Metode penilaian pelanggan atau dikenal dengan istilah valued based pricing ini lebih sering digunakan pada karya seni atau koleksi langka. 

Jadi memang ada indikator khusus yang perlu dipenuhi pelanggan sebelum bisa ikut menilai. Nah, nantinya nilai atau harga dari para pelanggan inilah yang dipakai penjual menentukan harga. 

7. Harga Eceran yang Disetarakan

Cara menentukan harga jual yang terakhir yakni MSRP (Manufactured Suggested Retail Price). Umumnya, metode ini lebih dikenal sebagai pecahan harga eceran. 

Meski begitu, tidak ada aturan pasti bahwa kamu perlu mengikutinya. Kamu tetap bisa menjual produk di atas harga eceran ini. 

Salah satu faktor yang membuat beberapa penjual menetapkan harga di atas harga eceran adalah hukum supply and demand, ketika barang atau produk mengalami kelangkaan atau jumlahnya sedikit. Jadi, mau tidak mau harga jual barang lebih tinggi. 

Sebaliknya, ketika stok barang melimpah ini justru membuat harga di bawah eceran. Jika kamu menggunakan metode ini, penentuan harganya kembali ke kebijakan masing-masing dan juga stok barang yang dijual. 

Dari ketujuh metode di atas, tentunya kamu bisa memilih mana yang sesuai untuk produkmu. Kamu dapat memilih salah satu atau mengombinasikan beberapa metode agar bisa menentukan harga jual dengan lebih presisi dan mendapat profit optimal. 

Pilih DOKU Agar Bisnis Lebih Sukses

Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!