Investor menjadi salah satu profesi yang sangat menguntungkan? Sebenarnya, apa itu investor? Bagaimana profesi tersebut bisa memberikan berbagai keuntungan bagi pelakunya? Simak uraian lengkapnya berikut ini.
Jika kamu pernah membeli sesuatu, lalu menyimpannya selama beberapa saat, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi, maka sesungguhnya kamu sudah melakukan konsep investasi. Itulah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh investor. Untuk lebih memahaminya, berikut definisi investor secara lebih jelas.
Read More: Apa Itu Omset Penjualan? Ini Definisi dan Tips Meningkatkannya
Definisi Investor
Istilah investor sangat erat kaitannya dengan investasi. Oleh sebab itu, jika kamu ingin tahu apa itu investor, maka kamu harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan investasi.
Mengutip dari laman Forbes, investasi berarti kegiatan membeli suatu aset yang nilainya diperkirakan akan terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dapat memberikan pengembalian dalam wujud pembayaran pendapatan atau keuntungan modal.
Sederhananya, investasi itu seperti menabung. Namun, tabungannya bukan hanya dalam bentuk simpanan uang, melainkan aset. Di masa depan, aset ini akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai saat dibeli, sehingga dapat memberikan keuntungan ketika dijual.
Lantas, apa itu investor? Investor adalah pelaku investasi atau orang yang berinvestasi. Di Indonesia, seperti yang dilaporkan Bisnis, sejak terjadi pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin meningkat. Artinya, jumlah orang yang menjadi investor pun kian bertambah.
Orang-orang yang menjadi investor ini tentunya tidak hanya berinvestasi pada satu jenis instrumen investasi. Para investor umumnya sudah memiliki strategi tersendiri dalam berinvestasi, sehingga mereka akan memilih instrumen yang paling sesuai dengan profil risikonya masing-masing. Ada konservatif, moderat, dan agresif.
Jenis-Jenis Investor
Berdasarkan profil risiko dalam memilih investasi, investor dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Investor Konservatif
Apa itu investor konservatif? Secara umum, investor konservatif dapat dimaknai sebagai kelompok investor yang tidak begitu berani mengambil risiko ketika berinvestasi. Mereka masih begitu konservatif atau kolot, sehingga tidak memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap produk-produk investasi.
Satu-satunya produk investasi yang mereka pahami adalah investasi tradisional yang sudah ada sejak zaman dulu. Investasi ini biasanya tidak memberikan keuntungan yang signifikan, tetapi juga sangat kecil kemungkinannya untuk rugi. Oleh sebab itu, produk ini sangat diminati oleh para investor konservatif.
Dalam setahun, umumnya para investor konservatif berharap akan mendapat keuntungan sekitar tiga sampai lima persen.
2. Investor Moderat
Memiliki pemahaman yang baik terhadap berbagai produk investasi, tetapi belum berani menggelontorkan dana yang besar pada produk-produk investasi tersebut, itulah yang dimaksud dengan investor moderat.
Bisa dibilang, mereka adalah orang-orang yang masih main aman dalam berinvestasi. Namun, tingkatannya sudah di atas investor konservatif. Para investor moderat ini sudah mulai mempertimbangkan berbagai hal untuk meningkatkan profil risikonya, sehingga berkesempatan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.
Dalam satu tahun, umumnya para investor moderat mengharapkan pengembalian atau mendapat keuntungan lima sampai 10 persen.
3. Investor Agresif
Jika investor konservatif adalah tipe investor yang berhati-hati, sedangkan investor moderat lebih berani, lalu apa itu investor agresif? Investor ini berada dalam tingkatan yang lebih tinggi dari tipe konservatif dan moderat.
Investor tipe ini cukup berani dalam mengambil risiko dan memahami produk investasi dengan sangat baik. Sebagaimana namanya, investor ini akan agresif dalam memilih instrumen investasi. Mereka akan memilih produk yang paling menguntungkan, meskipun dengan risiko yang besar.
Artinya, ketika instrumen investasinya berhasil, investor agresif inilah yang akan mendapat keuntungan paling besar dibanding yang lainnya. Namun jika rugi, mereka juga akan mengalami kerugian paling besar. Umumnya, para investor agresif mengharapkan keuntungan tahunan kurang lebih 10 sampai 15 persen.
Selain berdasar profil risiko, ada pula jenis investor yang lainnya. Mereka adalah investor intuitif dan perseorangan. Apa itu investor intuitif dan perseorangan?
Investor intuitif adalah investor yang berinvestasi di lembaga keuangan dengan nama perusahaan. Dana yang mereka investasikan adalah dana yang terkumpul dari beberapa pihak yang memiliki modal.
Sementara investasi perseorangan adalah setiap individu yang menginvestasikan dananya sendiri pada suatu produk investasi. Mereka selanjutnya mengelola dan membuat keputusan terhadap investasi tersebut secara mandiri. Umumnya, para investor perseorangan ini membeli produk investasi dan menjualnya melalui perantara (broker).
Apa Saja Tujuan Investor?
Setelah memahami beberapa hal terkait apa itu investor, kini saatnya mempelajari tentang tujuan menjadi investor. Umumnya, seseorang yang berinvestasi pasti ingin mendapat keuntungan dari dana yang diinvestasikannya. Secara lebih luas, keuntungan yang diharapkan tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa tujuan investor, seperti:
- Memperbanyak harta kekayaan serta aset.
- Menyiapkan masa depan dengan kondisi finansial yang stabil, atau dengan kata lain, menyiapkan dana pensiun.
- Membiasakan gaya hidup hemat.
- Menyiapkan dana darurat.
- Mewujudkan financial planning di masa depan.
- Menjaga aset dan nilai mata uang agar tidak terkena inflasi.
Tips Sukses Menjadi Investor
Sebelumnya telah dijelaskan tentang apa itu investor dan apa saja jenis beserta tujuannya. Lalu bagaimana caranya untuk menjadi seorang investor yang sukses? Kamu bisa melakukan beberapa upaya berikut ini.
- Pelajari instrumen investasi yang hendak dipilih.
- Siapkan strategi yang tepat untuk berinvestasi berdasar hal yang telah dipelajari dari instrumen investasi tertarget.
- Jangan terlalu lama berpikir. Segera buat keputusan untuk berinvestasi. Semakin cepat, semakin baik.
- Kenali profil risiko diri dan pilih instrumen investasi sesuai profil risiko tersebut.
- Buat rencana cadangan. Hal ini bahkan harus dilakukan sebelum dana dikeluarkan untuk berinvestasi.
- Bersabar menunggu hingga mendapat hasil sesuai yang diinginkan. Saat menunggu, jangan lupa untuk terus meng-upgrade diri, meningkatkan kemampuan sebagai investor.
Keuntungan dan Risiko
Setiap profesi pasti akan memberikan keuntungan serta risiko bagi pelakunya. Termasuk jika kamu menjadi seorang investor. Berikut ini adalah beberapa keuntungan serta risiko menjadi investor yang perlu diketahui setelah kamu memahami apa itu investor.
Keuntungan
- Kamu bisa menjadi salah satu pemilik dari suatu perusahaan. Hal ini berlaku jika kamu berinvestasi dengan membeli saham suatu perusahaan.
- Memungkinkan kamu untuk menghasilkan lebih banyak uang. Dibanding menjadi pekerja, pendapatan investor yang sukses akan jauh lebih banyak.
- Mendapat passive income, atau kamu dapat menghasilkan uang tanpa harus melakukan tindakan apa pun. Cukup menunggu nilai investasi naik.
Risiko
Keuntungan yang disebutkan di atas adalah hal-hal baik yang bisa diperoleh investor jika investasi berjalan lancar. Namun kenyataannya, investasi tak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya seorang investor mengalami masalah dalam berinvestasi, hingga menyebabkan berbagai kerugian.
Adanya investasi bodong merupakan salah satu risiko menjadi investor. Apa itu investasi bodong? Sederhananya, ini adalah bentuk penipuan dalam investasi. Hal tersebut terjadi saat kamu menginvestasikan dana pada suatu perusahaan, tetapi sesungguhnya perusahaan tersebut tidak benar-benar ada.
Hal-hal lain seperti penipuan, naik-turunnya suku bunga, inflasi, dan sebagainya juga menjadi beberapa risiko yang harus dihadapi ketika kamu menjadi investor. Oleh sebab itu, seorang investor harus mempersiapkan strategi yang benar-benar matang ketika memutuskan terjun ke dunia investasi.
Seperti halnya menjadi seorang investor, ketika menjalankan suatu usaha pun kamu harus memiliki strategi agar usahamu selalu berjalan lancar.
Contohnya strategi dari sisi pembayaran bisnis, kamu bisa menyiasati dengan memanfaatkan platform pembayaran digital DOKU agar pelanggan bisa bertransaksi bebas menggunakan metode pembayaran favoritnya.
Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi.
Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:
- Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
- Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital
Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!