Apa Itu Bisnis Ritel? Pahami Serba-Serbinya di Sini!

Sudahkah kamu tahu apa itu bisnis ritel? Apa fungsi dan karakteristiknya? Jika belum, cek serba-serbinya di sini. Ada tips dan ide bisnisnya juga, lo!

Industri ritel tak pernah berhenti bertumbuh dan terus menggerakkan ekonomi global. Secara keseluruhan, pada periode 2020 hingga 2026, rata-rata tingkat pertumbuhan industri ritel tahunan diperkirakan mencapai 4,3 persen.

Bersamaan dengan pertumbuhan tersebut, total penjualan ritel global diperkirakan akan meningkat, dari 24,7 triliun dolar AS pada 2020 menjadi 33,9 triliun dolar AS pada 2026.

Pastinya kita tahu bahwa dunia mengalami masa-masa sulit semenjak pandemi COVID-19. Namun, berdasarkan statistik tadi, industri ritel bisa dikatakan “tahan banting” karena jumlah konsumen yang membutuhkan barang ritel masih cukup besar, bahkan di tengah krisis.

Nah, bicara soal industri ritel, sudahkah kamu tahu apa itu bisnis ritel? Tahukah tentang fungsi dan karakteristiknya? Jika belum tahu, simak serba-serbi bisnis ritel dalam pembahasan berikut!

Apa Itu Bisnis Ritel?

Pada dasarnya, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan produk atau layanan kepada konsumen dalam satuan unit atau secara ecer. Konsumen bisnis ritel biasanya membeli produk untuk kebutuhan pribadi, bukan untuk dijual kembali.

Bagaimana Karakteristiknya?

Pahami karakteristik berikut untuk lebih mendalami tentang bisnis ritel!

1. Menjual barang per unit

Tidak seperti bisnis grosir yang menjual satu jenis barang dalam jumlah banyak, bisnis ritel menjual produk per unit. Jadi, bisnis ritel harus selalu menyediakan stok barang agar pelanggan bisa langsung membeli saat membutuhkannya.

2. Menjual beragam jenis barang berdasarkan kebutuhan konsumen

Oleh karena kebutuhan konsumen yang beragam, bisnis ritel perlu menyediakan berbagai jenis barang. Berikut beberapa macam bisnis ritel yang perlu kamu ketahui.

Toserba.

Jenis bisnis ritel ini menyediakan banyak kategori produk yang secara umum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan harian konsumen.

Contoh kategori produk yang dijual, antara lain, bahan makanan mentah, makanan ringan, kosmetik, makanan kaleng, dan peralatan rumah tangga.

Toko yang khusus menjual satu jenis produk

Bisnis ritel ini merupakan kebalikan dari toserba. Namun, produk yang dijual tidak selalu dari satu merek saja. Contoh dari bisnis ini, yaitu toko mainan dan toko perhiasan.

Bisnis ritel tanpa toko.

Jenis bisnis ini banyak bermunculan semenjak komunikasi dan internet berkembang pesat. Sesuai namanya, jenis ini memasarkan produknya lewat surel, situs web, aplikasi mobile, atau bahkan telepon.

3. Berhadapan langsung dengan pelanggan

Bisnis ritel akan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan setiap harinya. Oleh karena itu, bisnis ini harus memiliki sistem dan proses pembayaran yang mudah dan cepat.

Bisnis ritel juga harus memahami persaingan harga pasar. Harga yang pas tidak hanya disukai pelanggan, tetapi juga memberikan keuntungan maksimal bagi bisnis.

Kemudian, bisnis ritel biasanya perlu menyediakan lebih banyak layanan agar bisa menjangkau konsumen. Misalnya, membuka toko online maupun offline dan menyediakan layanan konsultasi pembelian.

Fungsi Bisnis Ritel

Sebagai bagian terakhir dari rantai suplai produk, bisnis ritel memiliki fungsi tersendiri. Berikut beberapa fungsi umum yang perlu kamu ketahui.

Menjadi permulaan dari proses pemasaran produk

Fungsi utama dari bisnis ritel adalah sebagai garda depan penyampaian produk kepada konsumen. Fungsi yang satu ini sangat penting agar produsen tetap fokus pada kegiatan produksinya tanpa harus repot menghadapi dan bertransaksi dengan pelanggan.

Bayangkan jika tidak ada bisnis ritel, produsen akan sibuk memikirkan cara agar produknya laku dan dapat bersaing dengan produk kompetitor. Hal ini akan menghambat laju produksi dan ketersediaan produk.

Selain itu, bisnis ritel berfungsi mengoptimalkan penawaran produk kepada pelanggan. Dalam menjalankan fungsi ini, bisnis ini biasanya memanfaatkan staf pemasaran, layanan pelanggan, dan katalog produk.

Bisnis ritel tak hanya menjual produk, tetapi juga memasarkan produk dan mengedukasi pelanggan tentang produk yang dijual.

Memudahkan konsumen untuk memperoleh produk

Fungsi selanjutnya adalah menjadi perantara agar konsumen dapat membeli produk dengan mudah. Bayangkan saja, jika kamu tinggal di Surabaya, tetapi barang yang akan dibeli diproduksi di Tangerang. Tanpa bisnis ritel, pastinya membeli barang jadi lebih sulit.

Itu baru satu jenis barang. Bagaimana jika ada sederet jenis barang yang akan dibeli? Lebih repot lagi kalau tidak ada bisnis ritel, kan? Maka dari itu, bisnis ritel tidak hanya berfungsi memudahkan konsumen membeli satu jenis barang, tetapi juga menyediakan banyak jenis produk dalam satu lokasi.

Menganalisis pasar

Bisnis ritel berhubungan langsung dengan pelanggan. Tak heran, bisnis ini juga menjadi tonggak utama untuk mencari tahu tren pasar dan kebiasaan konsumen.

Ketika menerima masukan langsung dari konsumen, bisnis ritel akan menyampaikannya ke produsen atau pedagang grosir. Dengan begitu, keberlangsungan produk bisa terjaga dengan baik.

Tips Memulai Bisnis Ritel

Tuliskan rencana bisnis dan rencana anggaran.
Tentukan lokasi bisnis, baik secara online ataupun offline.
Temukan vendor atau pemasok produk yang akan kamu jual.
Pekerjakan pegawai dengan kriteria tertentu.
Pasarkan bisnis ritel, baik lewat media cetak atau secara online.
Atur sistem POS (Point of Sale) yang tepat.

Ide Bisnis Ritel yang Bisa Kamu Jalankan

Inilah beberapa contoh bisnis ritel yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar.

1. Toko Gadget

Toko gadget bisa sangat menguntungkan jika kamu punya modal besar dan strategi jitu. Produk-produk yang biasa dijual, antara lain, kamera, ponsel pintar, jam pintar, dan tablet.

2. Toko Ritel Online

Potensi bisnis ini sangat besar berkat kehadiran internet dan jumlah penggunanya yang terus tumbuh dari waktu ke waktu. Toko ritel online bergantung pada interaksi penjual dan pembeli via perangkat, seperti komputer atau ponsel pintar.

3. Toko Hewan Peliharaan

Toko ini menjual aneka kebutuhan binatang piaraan, seperti makanan kering, makanan kaleng, vitamin, pasir, kandang, serta wadah makanan dan minuman. Toko hewan peliharaan bisa dibuka di berbagai macam lokasi, seperti mal dan supermarket.

4. Toko Perabot

Bertambahnya minat masyarakat akan ruang kerja fleksibel dan pertumbuhan industri properti membuat potensi bisnis ini meningkat.

Kamu bisa menentukan jenis toko perabot yang memiliki prospek bagus, misalnya, perabot kantor, perabot rumah, atau perabot mewah.

5. Toko Kelontong

Kamu bisa membuka toko kelontong dengan menjual produk-produk seperti sayuran dan buah-buahan segar, sembako, serta keperluan pribadi dan rumah tangga.

Toko kelontong menjadi salah satu ide bisnis ritel yang populer karena produk-produk yang dijual dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, sekarang kamu sudah paham apa itu bisnis ritel, kan? Tertarik untuk terjun ke dalam sektor bisnis ini? Bisnis ritel mempunyai model bisnis yang simpel. Selain itu, kamu dapat berkontribusi untuk masyarakat secara nyata dengan bisnis ini.

Jika berencana memulai bisnis ritel, ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!