Industri game di Asia Tenggara tengah mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi salah satu pilar utama ekonomi digital di kawasan ini. Berdasarkan data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), diperkirakan jumlah pemain game di Indonesia saja akan mencapai 192,1 juta pada tahun 2025. Dengan populasi muda yang mendominasi, sekitar 43% Gen Z di Indonesia bermain game setiap hari, mayoritas didominasi oleh laki-laki.
Selain menjadi aktivitas penghilang penat, bermain game juga memberikan kepuasan karena bisa berinteraksi dan saling terhubung terlebih lagi ada komunitas gaming. Dari aktivitas MABAR (Main Bareng) hingga turnamen besar seperti MPL (Mobile Legends Professional League), Piala Presiden Esports, dan Free Fire World Series, industri ini menghadirkan peluang yang lebih luas, baik untuk pemain maupun pelaku bisnis. Game populer seperti Battle Royale dan MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) terus mendominasi pasar. Game-game ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menciptakan kebanggaan nasional melalui kompetisi-kompetisi esports.
Peluang & Tantangan Aksesibilitas Pembayaran dalam Industri Game
Di balik perkembangan pesat industri game, tantangan besar tetap ada, terutama dalam aksesibilitas pembayaran. Banyak gamers muda (anak dan remaja), terutama yang belum memiliki akses ke perbankan, lebih mengandalkan pembayaran tunai di gerai retail (over the counter). Sementara, gamers dewasa (first jobber) lebih memilih pembayaran digital seperti e-wallet atau virtual account (VA) untuk kenyamanan dalam in-app purchase.
Kebutuhan akan metode pembayaran yang fleksibel tidak hanya menjadi prioritas di gamers di Indonesia tetapi juga di seluruh Asia Tenggara. Oleh karena itu, kolaborasi dengan platform digital dan toko ritel menjadi kunci untuk menjawab preferensi beragam para gamer.
Baca juga: Bijak Main Game Online: Waspada Penyalahgunaan Fasilitas Perbankan dan Dompet Digital
Solusi DOKU untuk Gamers dan Industri Game
Memahami tantangan ini, DOKU hadir dengan inovasi pembayaran yang dirancang untuk mendukung kebutuhan gamer. Melalui kemitraan strategis dengan platform seperti Google Play dan convenience store / toko ritel, DOKU memungkinkan gamer membeli item favorit mereka, seperti diamond di Mobile Legends atau Free Fire, dengan berbagai opsi pembayaran. Metode seperti e-wallet, virtual account, hingga pembayaran tunai di gerai retail (over the counter), memberikan kemudahan bagi semua segmen gamer. Selain mempermudah gamers, solusi ini juga menciptakan peluang bisnis baru di sektor gaming.
Tak hanya itu, DOKU juga berkolaborasi dengan komunitas seperti Mobile Legends Jakarta Community untuk menyelenggarakan aktivitas offline seperti community gathering dan mendukung turnamen esports. Inisiatif ini memperkuat hubungan dengan komunitas sekaligus meningkatkan loyalitas.
DOKU di Google Playtime 2024: Menginspirasi Industri Game
Komitmen DOKU untuk mendukung industri gaming semakin terlihat dalam kehadirannya di Google Playtime 2024. Sebagai salah satu panelis dalam diskusi bertajuk “Unlocking the Potential of Digital and Retail Payment in SEA”, DOKU berbagi wawasan tentang pentingnya metode pembayaran yang terjangkau dan inklusif untuk mendorong pertumbuhan industri game.
Victor Kwan, Head of Growth Business & Marketing DOKU, menjelaskan bagaimana e-wallet dan gerai ritel menjadi opsi favorit gamer yang belum memiliki akses ke perbankan. Strategi ini relevan untuk seluruh kawasan Asia Tenggara, yang terus berkembang menjadi pusat perhatian dunia gaming. Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi strategis, DOKU membuktikan perannya sebagai mitra andal bagi industri game. Tidak hanya mempermudah akses pembayaran, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan komunitas gamers di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.