Sebelum tahun 2017, metode pembayaran di Indonesia didominasi oleh uang tunai. Transaksi non-tunai menggunakan kartu debit dan kredit masih tergolong rendah dan didominasi oleh jaringan internasional. Selain itu, kondisi sistem pembayaran ritel domestik juga masih terfragmentasi. Hal ini mengakibatkan biaya transaksi yang tinggi dan akses pembayaran terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pada tahun 2017. Kebijakan GPN akan menata infrastruktur, instrumen, kelembagaan dan mekanisme penyelenggaraan untuk menciptakan ekosistem yang ter-interkoneksi dan ter-interoperabilitas. Simak lebih lanjut tentang GPN pada artikel ini.
Apa itu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)?
GPN merupakan sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. Sistem pembayaran domestik tersebut yang menghubungkan berbagai alat pembayaran, termasuk kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik, dengan perangkat transaksi.
Tujuan GPN
GPN memiliki beberapa tujuan utama untuk memajukan sistem pembayaran di Indonesia, antara lain:
1. Membangun Infrastruktur yang Saling Terkoneksi
GPN bertujuan untuk menghubungkan berbagai alat pembayaran dan perangkat transaksi di seluruh Indonesia. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi non-tunai dengan nyaman dimanapun.
2. Meningkatkan Pemanfaatan Sistem Pembayaran Domestik
GPN mendorong penggunaan teknologi dan inovasi dalam negeri untuk menciptakan layanan dan produk pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini juga membantu meningkatkan peran sistem pembayaran domestik dalam perekonomian nasional.
3. Memperluas Jangkauan Transaksi Non-Tunai
GPN bertujuan untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang menggunakan transaksi non-tunai. Hal ini dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
4. Menjaga Standar Keamanan dan Perlindungan Konsumen
GPN menerapkan standar keamanan untuk melindungi data dan transaksi konsumen. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transaksi non-tunai.
5. Menata Kelembagaan Industri Sistem Pembayaran
GPN menata struktur dan organisasi industri sistem pembayaran agar lebih efektif dan efisien. Hal ini membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sistem pembayaran nasional.
6. Mewujudkan Interoperabilitas Sistem Pembayaran Nasional
GPN memungkinkan berbagai instrumen pembayaran untuk saling terhubung dan beroperasi dengan lancar. Hal ini membantu menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih efisien, aman, dan andal.
Lingkup Layanan GPN
Layanan GPN mencakup transaksi pembayaran domestik, seperti:
- Interkoneksi Switching: Menghubungkan berbagai sistem pembayaran di Indonesia sehingga transaksi antar bank menjadi lebih mudah dan cepat.
- Interkoneksi dan interoperabilitas kanal pembayaran melalui kanal ATM, Electronic Data Captured (EDC), agen, Payment Gateway (PG), dan kanal pembayaran lainnya.
- Interoperabilitas instrumen pembayaran berupa kartu ATM dan/atau kartu debit, kartu kredit, uang elektronik, dan instrumen pembayaran lainnya, termasuk juga pada Kartu Kredit Indonesia (KKI).
Baca juga:
KKI Dukung Digitalisasi Belanja Pemerintah di UMKM
Mengenal SNAP dan Dampaknya bagi Ekosistem Pembayaran
Manfaat GPN bagi Pemegang Kartu
Dengan keunggulan GPN, pemegang kartu dapat dengan mudah menikmati berbagai manfaat dalam melakukan transaksi non-tunai, antara lain:
- Aman, Andal dan Terpercaya: Memudahkan transaksi pembayaran non-tunai
- Tanpa Biaya Tambahan: Transaksi belanja Anda tidak dikenakan biaya apapun di semua merchant di seluruh Indonesia
- Tanpa Nominal Minimum Transaksi: Anda dapat membayar tanpa batasan nominal transaksi
- Aman dengan teknologi chip: Kartu berlogo GPN dilengkapi dengan teknologi chip dan PIN online 6 digit
Manfaat GPN bagi Merchant
Tak hanya bisa dirasakan oleh pengguna kartu debit dan kredit berlogo GPN, GPN juga bisa dirasakan manfaatnya oleh Merchant, antara lain:
a. Aksesibilitas
Kartu debit dan kredit berlogo GPN dari bank manapun dapat diterima di semua mesin EDC di toko/merchant.
b. Standarisasi Merchant Discount Rate (MDR)
Merchant mendapatkan kepastian dan diuntungkan dengan adanya regulasi tentang besaran MDR yang lebih murah dibandingkan sebelum adanya GPN.
- On Us (transaksi dilakukan oleh penerbit dan acquirer yang sama)
Jenis Skema Harga | Besaran Skema Harga |
Merchant Reguler | MDR 0,15% |
Merchant Khusus Pendidikan | MDR 0,15% |
Merchant Khusus SPBU | MDR 0,15% |
Merchant Khusus G2P, P2G, Donasi | MDR 0% |
- Off Us (transaksi dilakukan oleh penerbit dan acquirer yang berbeda)
Jenis Skema Harga | Besaran Skema Harga |
Merchant Reguler | MDR 1% |
Merchant Khusus Pendidikan | MDR 0,75% |
Merchant Khusus SPBU | MDR 0,5% |
Merchant Khusus G2P, P2G, Donasi | MDR 0% |
Note:
- MDR dibebankan kepada merchant/ pedagang (seperti yang saat ini berlaku)
- Angka/harga ini akan dievaluasi secara berkala dan dapat ditinjau kembali apabila diperlukan
c. Cash Handling yang Lebih Efektif
Dengan menerima pembayaran dengan kartu debit dan kredit berlogo GPN maka merchant bisa mengurangi penggunaan uang tunai dan menghindari resiko uang palsu serta pencurian.
d. Jangkau Lebih Banyak Pelanggan
Dengan menerima pembayaran dari kartu debit atau kredit berlogo GPN maka Anda bisa menjangkau konsumen lebih luas. Hal ini dikarenakan kemudahan akses hingga tidak adanya biaya transaksi yang dirasakan oleh masyarakat. Termasuk juga seperti GPN pada KKI, dimana merchant bisa menjangkau pelanggan baru yakni para Satuan Kerja (SatKer) di institusi pemerintahan.
Seiring GPN yang terus berkembang, diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sistem pembayaran digital di Indonesia akan semakin meluas serta memberikan manfaat bagi semua pihak terlibat dalam ekosistem transaksi non-tunai.